Halo semuanya! Long time no blogging. Terus sekarang
tiba-tiba aku pengen ceritain sebuah kisah, sebuah kisah universal yang semua
orang bisa alamin, dan ini kisah yang berdasarkan kejadian aseli. Sebenernya
ini jadi seperti sebuah jawaban dari postingan seseorang di blognya. Aku gamau
terlalu mempermasalahkan isi postingannya, tapi aku rasa postingan aku ini bisa
ngejawab apa yang dia selama ini galaukan di segala penjuru akun sosialnya yang
dia post ke semua orang, maupun yang tunjukkan ke satu atau dua orang. Dan ini
blogku, ini ekspresiku juga J
Gambar 1.1 Quotes
“Karena NYAMAN bisa ngebuat orang lupa kalau mereka hanya sebatas teman, right? Kenyamanan, bahaya yang paling dicari orang. Itu saja.”
Zona nyaman. Kalo istilah kerennya comfort zone. Ketika kamu
udah terlena sama kenyamanan dengan seseorang, dan bagaimana kamu ngerasa
dispesialkan oleh orang itu, otak logis kamu pasti akan ter-distract sama
hal-hal yang ada dan sedang terjadi di belakangnya. Yang kamu tau dan percaya cuma
apa yang ada di depanmu dan apa yang diberitahu padamu.
Ya, aku adalah anak pertama. Aku memegang teguh prinsip
bahwa aku harus bisa jadi contoh untuk adik-adikku dan kebanggaan orangtua,
nenek-kakekku yang aku sudah anggap seperti orangtuaku, dan semua kerabatku
yang percaya bahwa aku sedang berada di jalan yang baik dan ga pernah berhenti
doain. Alhamdulillah aku masih memiliki orangtua yang utuh dan orangtuaku masih
bersama sampai sekarang (tapi bukan berarti adem ayem aja sih, topan tsunami
badai sudah merajalela semenjak aku masih kecil). Dan didikan ayah dan mamaku dari dulu udah
buat aku jadi anak yang bener-bener mandiri dan bisa siap ambil segala
konsekuensi dari apa yang dipilih dan dilakukan, karena mereka bener-bener
apa-apa yang serba “terserah aku”.
Sebenernya aku disini
bukan mau ceritain soal diri aku sendiri, tapi tentang seseorang yang
punya hati baik dan tulus, tapi dalamnya sepi. Aku engga kasihan, ga boleh,
karena kok aku terkesan sombong, tapi aku justru pengen buat dia semangat dan ga
jatuh di lubang yang sama. ini persepsiku loh, dan ini dari apa yang aku
pelajari dari depan menurut penuturanmu, dan cerita di belakangmu menurut
penuturan yang lain. Jadi jangan anggap aku hanya mengigau dan ga tau apa-apa
seperti anak kecil yang kehilangan pegangan tangan mamanya. Dan jangan anggap
aku jahat karena aku juga wanita, sama sepertimu, kurang lebih aku mengerti apa
yang kamu rasa. Dan jangan berpikir bahwa hidupku hanya sibuk mengurusi masalah
percintaan yang tidak ada hubungannya dengan masa depanku. Aku ga senaif dan
sekanak-kanak itu, aku cuma bisa membagi mana yang bagiku penting dan tidak
untuk diperhatikan, dan bagiku ada yang harus sedikit diluruskan disini, kamu special,
Kaka Peri :3
Aku sudah bisa merasakan gimana kamu ngerasa nyaman bisa
deket dan bertukar pikiran dengan si Mas semenjak kalian bareng di desa itu.
Keliatan kok kalo seorang cewek itu ngerasa nyaman sama sesuatu, dia ga segan
buat selalu nunjukin ke orang-orang kebahagiannya itu, apalagi dengan
perangaimu yang sangat update seperti itu. Mungkin sebelumnya kamu berpikir
untuk mundur karena si Mas yang kamu sayang ini sudah memiliki pacar, tapi apa
daya, lagi lagi sifat perempuan yang mudah dan senang dibuai. Dengan pada
dasarnya kamu yang sudah suka dan memiliki rasa, dibuai dengan segala perhatian,
rayuan, dan kata-kata manis yang sudah lama tidak kamu rasakan dari seorang
lelaki. Belum lagi bagaimana si Mas memberitahumu bahwa ia sudah tidak merasa
nyaman dengan pacarnya, semakin melonjaklah rasa dalam dadamu. Semakin hari
semakin merasa dekat, karena obrolan yang tiada kunjung berhenti, segala ucapan
selamat pagi sampai selamat malam dengan begitu manja dan mesranya kalian
lontarkan satu sama lain. Tidak lupa diselipkan kata ‘sayang’ dan ‘kecup-kecup’
diantaranya. Dan kamu pun terbuai. Kamu tau bahwa si Mas dan kekasihnya tiada
kunjung berakhir, tapi kamu selalu diberikan pengertian bahwa kamulah yang
terpilih, kamulah yang special. Kamu lagi-lagi dibuai dengan kata-kata lelaki,”Kita jalani saja dulu begini, kalo aku sih
lagi gamau sama siapa-siapa, tapi kalo ada yang sampe punya rasa beneran
diantara kita, biar pajak ditanggung pemenang” Santai. Itulah yang kamu rasakan, padahal hal tidak jelas tersebut yang akan menjadi boomerang bagimu di masa depan. Sebuah pengharapan semu yang
justru malah membuat kamu bertahan. Otak logis disini lagi-lagi mulai
dikesampingkan, otak perasalah yang memilih untuk tetap mau diperlakukan
seperti itu. Selagi itu terus berjalan, perasaanmu terus tumbuh.
Semua itu terus menerus berlangsung sampai rasa sayang dan
peduli yang begitu besar pun muncul dalam dirimu, bukan hanya rasa empati
karena keadaan si Masmu yang sedang susah. Rasa sayang itu terus dijaga oleh
dirimu sampai suatu saat kamu menanyakan pada si Mas, “Kalau aku jadi berharap ke kamu, gimana?” Pertanyaan seperti ini
sungguh menunjukkan bahwa apa yang dilakukan si Mas benar-benar berhasil
merebut hatimu, segala perlakuan layaknya pacar, pacar yang tidak dianggap. Kamu
merasa dispesialkan, apalagi saat si Mas menitipkan boneka yang dinamakan Tigri pada dirimu. Kamu pun langsung
mempostingnya di akun sosmedmu. Sebelumnya pun, kamu selalu senang menunjukkan
foto-foto kebersamaanmu dengan si Mas. Foto pertama, foto disini, foto disana,
foto sesuatu untuknya, foto dirimu hasil jepretan mudah darinya, foto
barang-barang yang kalian gunakan bersama, sampai sebuah foto saat si Mas
merangkulmu ‘biasa’ yang kamu rasa begitu special. Kamu merasa si Mas milikmu seutuhnya :" lagi-lagi hanya pengharapan.
Gambar 1.1 Ketika nyaman berubah menjadi pengharapan yang tak berbalas
Aku tau kamu orang yang baik dan sangat berempati. Kamu
senang memberikan apa yang kamu punya kepada si Mas kesayanganmu, baik itu
materi, tenaga, bahkan perasaan dan pridemu pun kamu lewatkan begitu saja. Kamu
terlalu baik sampai ga bisa membaca hal-hal simple yang ada tepat di depanmu. Tapi
aku sedih saat kamu merasa dibawa begitu tinggi dan tak pernah sadar bahwa kamu
sudah begitu jauh dari tanah.
Memang benar, kita ga selalu bisa dapetin apa yang kita
pengen. Dan inilah faktanya. Pada awalnya, kamu hanyalah teman baik. Kemudian,
kamu digunakannya sebagai pengalih dari kekasihnya. Bagaimana dia merasa tidak
sehat untuk selalu bersama kekasihnya karena membuatnya tidak fokus dan ingin
selalu bisa menjadi lebih bagi kekasihnya, tanpa perlu melebihkan dirinya
sendiri. Dan kamulah, kamulah media pengalihnya. Walaupun faktanya pengalihan itu pun tidak berhasil mengalihkan si Mas dari kekasihnya, dan kamu pun tau. Kamu adalah teman yang begitu
baik dan loyal, di tengah kehidupan yang begitu memojokkannya, ada secercah
sinar dari materi yang kamu punya, yang ga bisa semudah itu dia dapatkan dari
kekasihnya. Dia tidak bodoh, dia juga tidak jahat, dia begitu cerdik, dia
memilih satu-satunya cara yang paling ampuh untuk membuat wanita percaya.
KENYAMANAN. Dan kenyamanan seperti tersebut diataslah yang dia lakukan. Ya,
begitulah. Selagi dia berusaha mengerjakan kewajibannya, dia juga mengusahakan
dirimu. Lebih tepatnya, berusaha melepaskan diri dari dirimu. Mencari alat untuk
melepaskan keterikatanmu dan dia. Mencoba mencari pengganti kesana kemari untuk
menutupinya agar dia tidak perlu lagi memenuhimu dengan rayuan-rayuan semu.
Kenapa si Mas terus meyakinkanmu bahwa ia sudah tidak bersama kekasihnya? Mudah.
Dia sedang membohongi dirinya sendiri, bahwa dia sudah bisa melepas kekasihnya.
Tetapi faktanya, dia tidak pernah bisa jauh… Kedua, dia ingin tetap membuatmu
dekat, dia tidak ingin kamu jauh karena kalian masih terikat. Dia merasa tidak
enak denganmu, dia pun takut kamu tak lagi percaya padanya jika dia menjauhimu.
Maka, dia terus melakukan rayuan-rayuan semu padamu. Dia sesungguhnya juga
nyaman jika bersamamu, tapi baginya, nyaman bersamamu hanyalah sebatas
pertemanan saja. Nyaman menyampaikan segalanya hanya sekedar bercerita, bukan memang ingin mengabarkan keadaannya, seperti yang dia lakukan pada kekasihnya. Dia tidak bisa merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan
kepada kekasihnya. Itulah yang selalu membuatnya bolak-balik pada kekasihnya,
dimana kekasihnya mengetahui keberadaanmu dan begitu mengerti perasaanmu dan
selalu ingin mundur sesaat untuk dirimu dan si Masmu, memberi waktu untuk si Mas agar dapat menyelesaikan segala 'hal terikat' tersebut, karena kekasihnya tau itu menyangkut kelangsungan hidupnya. Sampai si Masmu berhasil
membayar semuanya padamu sehingga dia tak perlu lagi merayu-rayumu.
Gambar 1.3 Salam manja di suatu pagi yang mengikuti sekotak sarapan khusus untuk si Mas
Tidakkah kamu merasa bahwa disaat kamu begitu
membanggakannya di setiap akun sosmedmu, dia malah tetap membanggakan
kekasihnya? Tidakkah kamu merasa, tiada suatu hal yang benar-benar dia lakukan
dan perjuangkan untuk meng-impressmu? Betapa dia hanya nyaman denganmu di porsi
yang sangat berbatas dan begitu merayumu hanya untuk mendapat kepercayaanmu. Betapa
dia berjuang berada di dekatmu hanya karena kebutuhannya dan bukan karena
melihatmu di masa depan bersamanya. Seperti yang pernah kamu tanyakan padanya, “Apakah kamu melihatku di masa depanmu?”
Tentu saja dia hanya memberikan jawaban diplomatis, karena lagi-lagi kamu
terlalu menunjukkan bahwa semua yang kalian lakukan adalah perasaan yang tulus adanya.
Ya tulus, tulus hanya dari dalam dirimu. Kamu begitu terlena, terlena dengan
hubungan tanpa status dan kamu merasa spesial didalamnya. Kamu wanita yang
keras di luar, tapi hampa dan lembut di dalamnya. Sekali kamu disentuh lelaki,
runtuhlah segala kerasnya hatimu, terlihat dari bagaimana kamu berbicara dan
mendengarkan dan menanggapi serta mengingat kata-kata si Masmu yang menurutmu begitu menyadarkanmu, yang padahal disisi dia, dia tak merasa sedikit pun ada yang spesial dari percakapan itu, hanya karena dia sudah malas menanggapi saja.
Bagaimana lelaki yang tidak memiliki rasa pada kita begitu
selow melakukan hal-hal yang bagi perempuan sangat special dan berarti. Dari 10
hal yang dilakukan bersama bagi wanita special, mungkin hanya 2 atau 3 yang
menurutnya special juga. Itu ketika si laki-laki tidak memiliki rasa atau hanya
menganggapmu teman saja sedangkan kamu sudah merasakan hal yang menggebu-gebu padanya.
Hasil hipotesis di atas tidak berlaku pada laki-laki dan wanita yang saling
memiliki perasaan yang sama besar. Kalau begitu, jujur, lebih susah lagi
diteliti. Karena terkadang malah si wanitanya yang kurang peka dan cuek dengan
hal-hal manis yang sedang dilakukannya dengan kekasihnya (ceritanya curhat :p).
Last but not least, aku sangat memperhatikanmu kaka peri. Semenjak
kamu datang di SEPERSEJUTA-UPIL-dibanding-LUASNYA-ALAM-SEMESTA kehidupanku. Tapi
jangan dulu pede karena diperhatikan olehku :3 itu semua karena aku selalu
mencoba membuatmu sadar, tapi ternyata kamu sudah terlalu dibutakan cinta yang
tak berbalas. Aku tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sedang di
setting dibalik situasi ini, karena aku terlibat di dalamnya. Kami tidak jahat, tidak. Ini bukan aib atau hal yang buruk, ini adalah
sebuah pembelajaran. Semua orang punya masalahnya masing-masing. Nenek-nenek
bejenggot pun tau itu. Jadi, mulai sekarang don’t judge people easily. People don’t
come from the same background and treatment. Tentunya engga cuma kamu aja yang
dijadikan peralihan atau persinggahan atau ngerasa dimanfaatin. Kamu kenal
betul apa yang kamu rasain dalam hatimu, jadi percaya aja, bahwa si Masmu ini
tidak sejahat cowok-cowok di sinetron dengan kisah hampir sama seperti ini.
Kalau memang menjadi unofficial seperti ini saja sudah membuatmu bahagia dan
sebegitu nyamannya, apalagi kalau dibuat official. Hati-hati terbang terlalu
tinggi JJJ
Be committed to your own word, "STEP OFF". Keep your heart and brain synchronized, don’t let this down
you. You’re too awesome to be the second choice. Atas nama pemeran aseli kisah
tersebut, saya memohon maaf apabila ada salah-salah perlakuan dan kata-kata
yang menyakitkan. Yeah, it’s life J